Laskar Iblis
QS. Al-Baqarah 2:102"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudarat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. "QS. Al-Falaq 113:1-5
- Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,
- dari kejahatan makhluk-Nya,
- dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
- dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,
- dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki".
QS. An Nas 114:1-6
- Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
- Raja manusia.
- Sembahan manusia.
- dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi,
- yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.
- dari (golongan) jin dan manusia.
QS. An Nisa 120 – 123 :"Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. "Al Jin 72:6"Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan."Pertempuran antara Tukang Sihir Fir'aun dengan Mukjizat Nabi Musa sebagaimana disampaikan dalam Al Qur'an surat Al A'raaf 7:106-126 :Dan Musa berkata: "Hai Fir'aun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta alam, wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil bersama aku". Fir'aun menjawab: "Jika benar kamu membawa sesuatu bukti, maka datangkanlah bukti itu jika kamu termasuk orang-orang yang benar". Maka Musa menjatuhkan tongkat-nya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya. Dan ia mengeluarkan tangannya, maka ketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya oleh orang-orang yang melihatnya. Pemuka-pemuka kaum Fir'aun berkata: "Sesungguhnya Musa ini adalah ahli sihir yang pandai, yang bermaksud hendak mengeluarkan kamu dari negerimu". : "Maka apakah yang kamu anjurkan?" Pemuka-pemuka itu menjawab: "Beri tangguhlah dia dan saudaranya serta kirimlah ke kota-kota beberapa orang yang akan mengumpulkan, supaya mereka membawa kepadamu semua ahli sihir yang pandai". Dan beberapa ahli sihir itu datang kepada Fir'aun mengatakan: " sesungguhnya kami akan mendapat upah, jika kamilah yang menang?" Fir'aun menjawab: "Ya, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang dekat ". Ahli-ahli sihir berkata: "Hai Musa, kamukah yang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah kami yang akan melemparkan?" Musa menjawab: "Lemparkanlah !" Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar. Dan Kami wahyukan kepada Musa: "Lemparkanlah tongkatmu!". Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan. Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina. Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud. Mereka berkata: "Kami beriman kepada Tuhan semesta alam," Tuhan Musa dan Harun". Fir'aun berkata: "Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?, sesungguhnya adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya dari padanya; maka kelak kamu akan mengetahui; demi, sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik, kemudian sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu semuanya." Ahli-ahli sihir itu menjawab: "Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami kembali. Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami". : Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri "
"Sebuah segitiga sama sisi dengan tiga ujung yang sama jaraknya satu sama lain menunjukkan bahwa nilai-nilai ini sama. Simbol yang diadopsi oleh kaum Mason ini dikenal sebagai Bintang David; simbol ini merupakan sebuah segi enam yang terbentuk dari peletakan sebuah segitiga sama sisi terbalik di atas segitiga sama sisi lain. Saat ini simbol ini dikenal sebagai simbol Yahudi dan muncul pada bendera Israel. Namun sebenarnya, asal usul simbol ini adalah dari Mesir Kuno.... Emblem ini pertama kali diciptakan oleh para Ksatria Templar yang mulai mereka gunakan sebagai simbolisme pada dekorasi dinding di gereja-gereja mereka. Ini karena merekalah yang pertama kali menemukan di Yerusalem beberapa fakta penting tentang agama Kristen. Setelah para Templar disingkirkan, emblem ini mulai digunakan di sinagog-sinagog. Namun di dalam Masonry, kita tak diragukan lagi menggunakan simbol ini dengan pengertian universal sebagaimana pada masa Mesir Kuno. Dengan pengertian ini, kita telah menggabungkan dua kekuatan penting. Jika Anda hapus dasar dari kedua segitiga sama sisi, Anda akan menemukan simbol aneh yang sangat Anda kenal. "
"Mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir)...." (QS. Al Baqarah, 2:102)
"Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) diwaktu Aku menyuruhmu? Menjawab Iblis: Saya lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah." (QS al-A'raaf 7:12)
"Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka." (QS al-A'raaf 7:27)
"Iblis menjawab, Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan. Allah berfirman: Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh. Iblis menjawab: Karena Engkau menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)." (QS al-A'raaf 7:14-17)
"Keluarlah kamu dari Surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa diantara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahanam dengan kamu semuanya." ( QS al-A'raaf 7:18 )
"Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang telah engkau ketahui. [yaitu dari tanah]" (HR. Muslim didalam kitab Az Zuhdi dan Ahmad di dalam Al Musnad).
"Katakanlah: Aku berlindung kepada Allah Tuhan (yang menjaga) manusia. Raja manusia. Tuhan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa tersembunyi, (yaitu) dari golongan jin dan manusia" (QS.An-Nas 114:1-6).
Pertama, Pancasila sendiri merupakan Ideologi dan dasar negara Republik Indonesia. Kata Pancasila berasal dari dua buah kata dari bahasa sansekerta yaitu Panca berarti lima dan Sila yang berarti dasar.
Garuda adalah adaptasi dari Garida yang dalam mitologi Hindu India berbentuk manusia berwarna emas, berwajah putih, berparuh dan bersayap merah. Diperkirakan sosok ini adalah adaptasi Hindu terhadap Dewa Ra/Bennu dalam mitologi Mesir kuno (DEWA HORUS). Garuda juga banyak kesamaan dengan mitologi Pha Krut (Thailand), Rukh (Arab), Simurgh (Persia), Thunderbird (Indian),Vurumahery (Madagaskar) dan Phoenix (Yunani Kuno).
Di Indonesia mitologi Garuda sudah ada sejak abad ke-6 dengan digunakannya Garuda sebagai lambang pada Kerajaan Mataram Kuno (Garudamukha), Kerajaan Kedah (Garudagaragasi), Kerajaan Sumatera dan Kerajaan Sintang Kalimantan. Dalam Kesusastraan (pewayangan) Garuda yang disebut Garudeya dikenal sebagai kendaraan Bathara Kresna/Dewa Wisnu sebagai dewa pencipta dan pemelihara. Selain itu di beberapa candi juga terdapat artefak bermotif Garuda seperti pada candi Prambanan, candi Belahan, Candi Kidal, Candi Kedaton dan Candi Sukuh. Jadi simbol Garuda Pancasila sebenarnya terselip ajaran Paganisme Hindu yang jika ditarik kebelakang berasal dari ajaran Mesir Kuno yaitu Thagut Fir'aun dan dibawa keseluruh dunia oleh para Freemason/Laskar Iblis.
Kedua, Fakta yang cukup mencengangkan. Dikatakan bahwa kaum-kaum pagan dari zaman dulu selalu melembagakan keyakinannya secara nyata dalam bentuk negara atau pemerintahan dan membuat lambang-lambang dari bentuk burung sebagai lambang negaranya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Malaikat tidak masuk ke dalam rumah yang berisi patung." (HR Bukhari dan Muslim).
"Hari Kiamat tidak akan datang hingga 30 Dajal (pendusta) muncul, mereka semua berdusta tentang Allah dan Rasul-Nya. "
Dan telah disebutkan di muka riwayat Ibnu Majah dari Abi Umamah Al-Bahili Radhiyallahu 'anhu yang menyebutkan sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengenai Dajjal bahwa di antara fitnah Dajjal ialah ia berkata kepada orang-orang Arab kampung, "Bagaimana pendapatmu jika aku bangkitkan ayahmu dan ibumu? Apakah engkau mau bersaksi bahwa aku ada-lah tuhanmu?" Orang itu menjawab, "Ya." Kemudian dua Setan menyerupakan diri seperti ibu dan ayahnya, lalu keduanya berkata. "Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dia adalah Tuhanmu."
Dalam hadits Nawwas bin Sam'an Radhiyallahu 'anhu bahwa para sahabat bertanya kepada Rasululah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai Dajjal, "Wahai Rasulullah, berapa lamakah ia tinggal di bumi?" beliau menjawab. selama empat puluh hari, sehari seperti setahun, yang seharinya lagi seperti sebulan. dan yang sehari lagi seperti sejum'at, dan hari-hari lainnya sepeti hari-harimu." Mereka bertanya, "Bagaimana kecepatanya di bumi?" Beliau menjawab. "Seperti hujan yang ditiup angin kencang. Lalu ia mendatangi suatu kaum dan diajaknya kaum itu. kemudian mereka mempercayainya dan memenuhi -seruannya. Lalu ia memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, maka langit pun menurunkan hujan. dan memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan bumi pun merumput dengan leluasa hingga badannya gemuk-gemuk dan berlemak. Kemudian ia mendatangi kaum yang lain lagi, lalu diserunya, tetapi mereka menolak seruannya. Lantas ia berpaling dari mereka, kemudian tanah mereka mendadak menjadi kering dan tiada mereka memiliki harta. Dan ia melewati tanah yang kosong seraya berkata kepadanya. "Keluarkanlah perbendaharaanmu!" Lalu keluarlah perbendaharaannya mengikutinya seperti sekumpulan lebah. Kemudian ia memanggil seorang pemuda yang gemuk, lalu ditebasnya dengan pedang hingga terpotong menjadi dua dan dipisahkannya antara kedua potongan itu sejauh bidikan panah. Kemudian dipanggilnya lagi pemuda itu, lalu ia datang kepadanya dengan wajah berseri-seri sambil tertawa." [Shahih Muslim, Bab Dzikir Ad-Dajjal 18: 65-66]
Anas r a. berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Tiada seorang nabi pun melainkan telah memperingatkan umatnya dari si buta sebelah dan pendusta. Ingatlah kami bahwa Dajal itu buta sebelah matanya dan Tuhan kamu tidak buta. Tertulis diantara mata Dajal itu 'kafir'." (HR Bukhari dan Muslim).
Dari Hudzaifah r. a. bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Suatu saat Dajal akan muncul dengan membawa air dan api. Adapun yang terlihat oleh manusia sebagai air, pada hakikatnya adalah api yang mambakar. Sedangkan yang terlihat oleh manusia sebagai api, pada hakikatnya adalah air yang sejuk dan tawar. Barangsiapa yang mendapatinya diantara kalian, maka hendaknya ia memilih apa yang terlihat sebagai api karena pada hakihatnya ia adalah air tawar lagi baik." (Muttafaq 'alaihi).
Dalam riwayat lain, Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Sukakah saya jelaskan kepadamu tentang Dajal yang belum dijelaskan oleh seorang nabi kepada kaumnya. Sesungguhnya Dajal itu buta sebelah matanya dan ia akan membawa berupa surga dan neraka, maka yang dikatakan surga itu sebenarnya adalah neraka." (HR Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, yang berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,
"Tidak lama lagi, Isa bin Maryam akan turun pada kalian sebagai hakim yang adil, lalu mematahkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah, dan harta melimpah ruah hingga tidak ada seorang pun yang mau menerimanya."Abu Hurairah berkata,
"Jika kalian mau, bacalah firman Allah, 'Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya dan di Hari Kiamat, Isa akan menjadi saksi terhadap mereka'. (An-Nisa' : 159).""Isa bin Maryam akan turun pada akhir zaman di menara putih di timur Damaskus dengan meletakkan telapak tangannya di dua sayap dua malaikat dan kepalanya meneteskan air sampai basah, air tersebut menetes seperti intan berlian, lalu turun di Damaskus." (Hadits shahih diriwayatkan Muslim dan At-Tirmidzi).Setelah itu, Nabi Isa bertolak menuju Baitul Makdis dan bertemu Al-Mahdi pada saat iqamah shalat Shubuh telah dikumandangkan.Ketika melihat Nabi Isa, Al-Mahdi mundur dan berkata kepada Nabi Isa, "Wahai Ruh Allah, majulah dan shalatlah dengan kami (maksudnya menjadi imam)."Nabi Isa menjawab,
"Tidak, sesungguhnya sebagian umat Islam menjadi pemimpin bagi sebagian lain, sebagai bentuk pemuliaan Allah terhadap umat ini." (Hadits shahih diriwayatkan Muslim).Lalu Nabi Isa mengerjakan shalat Shubuh dibelakang Al-Mahdi. Usai shalat Shubuh, Nabi Isa membuka pintu masjid dan melihat Dajjal bersama 70.000 orang pengikutnya dari orang-orang Yahudi. Ketika melihat Nabi Isa, Dajjal melarikan diri, tapi berhasil dikejar Nabi Isa di pintu Ludd, lalu Nabi Isa menusuk dada Dajjal dengan tombak pendek hingga tewas.
"Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada." (QS al Hajj 22:46)
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : "Tidak akan datang hari kiamat sehingga kaum muslimin memerangi kaum Yahudi dan membunuh mereka. Sehingga, bersembunyilah orang-orang Yahudi di belakang batu atau kayu, kemudian batu atau kayu itu berkata, 'Wahai orang muslim, wahai hamba Allah, ini ada orang Yahudi dibelakang saya, kemarilah dan bunuhlah dia!' Kecuali pohon Gharqad (yang tidak berbuat demikian) karena ia termasuk pohon Yahudi."
"Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) diwaktu Aku menyuruhmu? Menjawab Iblis: Saya lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah." (QS al-A'raaf 7:12)
Untuk mengetahui definisi Sefiroth dan Ein Sof, klik di sini dan di sini
Silakan baca artikel saya tentang Teori Big-Bang : "Dari Tiada Menjadi Ada"
2. Ar-rayah (panji hitam)
"..Tsumma Takuunu Khilaafatan 'Ala Minhaajin Nubuwwah.."[HR. AHMAD]"..Lalu akan muncul Khilafah sesuai metode-cara-ala Nabi.." [HR. AHMAD]
Makna dan Faedahتَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَAkan berlangsung nubuwwah (kenabian) di tengah-tengah kalian selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya (berakhir) bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya. Kemudian berlangsung khilafah menurut manhaj kenabian selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya Kemudian berlangsung para Mulkan 'Aadhdhon (para penguasa yang menggigit) selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya Kemudian berlangsung kepemimpinan Mulkan Jabbriyyan (para penguasa yang memaksakan kehendak)selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya Kemudian akan berelangsung kembali khilafah menurut manhaj kenabian. Kemudian beliau berhenti". (AHMAD - 17680)
"Akan datang sesudahku penguasa-penguasa yang memerintahmu. Di atas mimbar mereka memberi petunjuk dan ajaran dengan bijaksana, tetapi bila telah turun mimbar mereka melakukan tipu daya dan pencurian. Hati mereka lebih busuk dari bangkai." (HR. Ath-Thabrani)Dalam riwayat Abu Tsa'labah al-Khusyani dari Muadz bin Jabal dan Abu Ubaidah, periode ini digambarkan sebagai periode pemerintahan dan kekuasaan yang sewenang-wenang, durhaka, diktator, dan melampaui batas. (10)
http://www.voa-islam.com/islamia/jihad/2011/04/28/2680/inilah-puisi-jihad-ustadz-abdullah-sunata
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/03/17/13807/dr-jose-rizal-abdullah-sunata-mujahid/
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/04/28/14411/ustadz-abdullah-sunata-dizalimi-dengan-vonis-10-tahun-penjara/
Wahai para penghalang tegaknya Khilafah...
Kalian boleh membenci perjuangan kami, TAPI jangan pernah membiarkan saudara2 muslim kita dihina, di dzalimi & dibantai secara masal oleh org2 kafir..
Kalian boleh menyangsikan perjuangan kami, TAPI kalian tidak akan mungkin menyangsikan kekejaman org2 kafir yang membantai umat Islam dgn sadisnya..
Kalian boleh hanya berdiam diri dan bahkan hanya mentertawakan apa yang sedang kami perjuangkan, TAPI jangan pernah berdiam diri atau bahkan tertawa diatas derita umat Islam yang lain yang sedang di dzalimi...
Perjuangan kami bukan semata-mata untuk merebut kekuasaan yg saat ini ada ditangan org2 fasiq, dzalim & kafir... TAPI demi melindungi aqidah umat Islam & melindunginya atas segala kekejaman org2 kafir...
JIHAD DI PULAU SERAM (Klik gambar)
http://www.archive.org/download/umar009/Jihad_1.wmv
http://www.archive.org/download/umar009/Jihad_2.wmv
http://www.archive.org/download/umar009/Jihad_3.wmv
http://www.archive.org/download/umar009/Maluku.wmv
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ قُدَامَةَ الْجُمَحِيُّ عَنْ إِسْحَقَ بْنِ أَبِي الْفُرَاتِ عَنْ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ
“Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?”. Beliau menjawab, “Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas.” (HR. Ibnu Majah).
Periode terakhir adalah periode kembalinya Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Bangkitnya kembali sentral kepemimpinan umat Islam dalam wujud khilafah ala minhajin nubuwwah, sebagaimana pernah diamalkan empat khalifah rasyidah terdahulu. Ini merupakan basyârah (berita gembira) akan tegaknya kembali Khilafah setelah keruntuhannya. Makna yang sama juga diriwayatkan dalam banyak riwayat. Jika riwayat ini digabung dengan riwayat lain yang semakna, yaitu riwayat akan masuknya Islam di setiap rumah, hadis al-waraq al-mu’allaq, hadis Khilafah turun di bumi al-Quds, hadis mengenai Dâr al-Islâm kaum Mukmin berpusat di Syam, hadis ‘adl wa al-jur, hadis hijrah setelah hijrah, hadis al-ghuraba’, hadis al-mahdi, dan hadis akan ditaklukkannya Roma, maka makna tersebut bahkan bisa sampai pada tingkat mutawatir. (11)
Sinyal Khilafah
Sinyal kebangkitan khilafah sebagai usaha penyatuan umat Islam muncul dengan adanya gerakan All Khilafat Conference di India (tahun 1919). Gerakan ini secara tetap mengadakan pertemuan-pertemuan dalam membicarakan dan mengusahakan tegaknya kembali kekhilafahan. Dilanjutkan pertemuan serupa di Karachi, Pakistan (1921).
Tahun 1926 di Kairo diselenggarakan Kongres Khilafah yang diprakarsai para ulama Al-Azhar. Kemudian Kongres Islam Sedunia di Mekkah (1926), Konferensi Islam Al-Aqsha di Yerussalem (1931), Konferensi Islam International kedua di Karachi (1949), Konferensi Islam International ketiga di Karachi (1951), Pertemuan Puncak Islam di Mekkah (1954), Konferensi Muslim Dunia di Mogadishu (1964), Konferensi Muslim Dunia di Rabat Maroko yang melahirkan OKI (1969), dan Konferensi Tingkat Tinggi Islam di Lahore Pakistan (1974).
Di Indonesia usaha penyatuan muslimin dalam khilafah juga dilakukan oleh beberapa tokoh Islam seperti HOS Tjokroaminoto, KH Mas Mansur, KH Munawar Cholil, Dr. Abdul Karim Amrullah, dan Syaikh Wali Al-Fattaah. Dimulai dengan penyelenggaraan Komite Khilafah berpusat di Surabaya (1926). Dilanjutkan dengan Kongres Muslimin Indonesia di Yogyakarta (1949), dan Kongres Alim Ulama Mubalighin Seluruh Indonesia di Medan (1953). Hingga ditetapinya khilafah ala minhajin nubuwwah dengan imaamnya Syaikh Wali Al-Fattaah tanggal 10 Dzulhijjah 1372 H. / 20 Agustus 1953 M. (lihat : Suara Merdeka Rabu, 12 Agustus 1953, Mimbar Indonesia, Jumat 21 Agustus 1953).
Dalam analisis orientalis Barat sendiri yang anti khilafah memandang Khilafah sebagai raksasa tidur kini tengah mulai menggeliat. Hal ini membuat Barat secara terus-menerus berusaha mencari jalan untuk mendistorsi dan mempolitisir citra Khilafah ala minhajin nubuwwah yang bersifat rahmatan lil alamin. Mereka coba ciptakan citra negatif yang mengarah pada STIGMA fundamentalisme, radikalisme, hingga terorisme pada para pejuang syariah dan khilafah. Tak kalah agen Yahudi seperti JIL turut menentang keras penerapan syariat Islam dalam bingkai Khilafah.
Sinyal kebangkitan khilafah yang mengikuti jejak kenabian (khilafah ‘ala minhajin nubuwwah) adalah secercah harapan kejayaan Islam dan muslimin dalam bingkai persatuan dan kesatuan umat Islam yang membawa misi rahmatan lil ’alaimin. Amin.
Basyârah ini selayaknya memacu semangat kita untuk terus berjuang demi tegaknya Khilafah, karena kita ingin mendapat kemuliaan, yakni turut menjadi aktor bagi terlaksananya janji Allah tersebut. Allâhummarzuqnâ dawlah Khilâfah Râsyidah.
- Syaitan yang selalu mengajak untuk beribadah kepada selain Allah
- Pemerintah yang zalim yang merubah hukum-hukum Allah
- Orang yang memutuskan hukum dengan sesuatu yang bukan diturunkan Allah
- Orang yang mengklaim mengetahui hal yang Ghaib, padahal itu hak khusus Allah
- Segala sesuatu yang disembah selain Allah, sedangkan dia rela dengan penyembahan tersebut.
- Muhammad bin Al-Mubarrak, al-Hukmu wa ad-Daulah, halaman 11
- Syaikh Abdurrahman al-Jaziri, al-Fiqh 'Ala al-Madzahib al- Arba'ah, Juz V halaman 614.
- Ibnu Hazm, al-Fashlu fil Milal wa al-Ahwa wa an-Nihal, juz 4, hal 87.
- Mu'tazilah semuanya sepakat kewajiban adanya Khilafah dan hukum menegakkannya, kecuali al-Asham dan Hisyam al-Ghauthi, sedangkan Khawarij semuanya juga sepakat kecuali madzhab Najdad.
- Imam al-Qurthubi, Tafsir al-Qurthubi, juz 1, hal. 264.
- Ibnu Khaldun, Muqaddimah halaman 127.
- Imam Al-Mawardi, Ahkâm as-Sulthâniyah halaman 5.
- Ibnu Taimiyah, Majmu' al-Fatawa, halaman 390.
- Taqiyuddin an-Nabhani, asy-Syakhshiyyah al-Islâmiyyah juz II hal 15, Dâr al-Umah, Beirut.
- Al-Haytsami, op. cit.
- Lihat: Muhammad asy-Syuwaiki, ath-Tharîq ilâ Dawlah al-Khilâfah, Bait al-Maqdis, 1411; Hafizh Abdurrahman, Khilafah Islam dalam Hadist Mutawatir bi al-Ma'na, al-Azhar Press, Bogor. Cet. I. 2003-1424.
Catatan akhirzaman.info:Agama dan Bangsa Yahudi*)
Penyebutan Yahudi dalam al-qur’an dapat ditemukan dengan tiga bentuk kata diantaranya adalah kalimat : هَادُوْا , هُوْدًا, هَادُوْا (Haduu, Hud[an], dan Yahuud) .Ketiga kata tersebut memiliki akar kata : هَوْدًا, هَادَ (haada, haud[an]) berarti kembali kepada kebenaran atau taubat.[1]Kata هَادُوْا adalah bentuk ke tiga yang digunakan untuk jama’ mudzakkar ghaib** dari fiil madli hada (هَاد) yang mengungkapkan kejadian yang terjadi pada masa lampau, maka secara bahasa penyebutan haadu berarti : mereka (lk) telah bertaubat. Dalam perkembangannya kata haada ini dapat diartikan dengan memilih jalan Yahudi dalam beragama [2], atau masuk agama Yahudi [3]Sedangkan kata يهودي ( Yahudy) merupakan bentuk mufrad (tunggal) dari kata اليهود (al-Yahud) [4].Dalam salah satu pendapat dari kitab Lisanul Arab kata Yahudy (يهودي) ini menunjuk kepada nama Kabilah. Disebutkan pula di sana bahwa Yahudi asalnya adalah Yahudza ((يهوذ yang kemudian dimasukan ke dalam bahasa Arab dengan mengganti huruf dzal dengan dal menjadi Yahuda (يهود) ; akan tetapi Ibnu Syidah menganggap pendapat ini tidak kuat.[5]Sebagai tambahan, ketika kata "Yahudi" untuk pertamakalinya diperkenalkan ke dalam bahasa Inggris dalam abad ke-18 hanya ada sebuah arti. Akan tetapi selama abad-abad ke-18 --20, sebuah organisasi yang terorganisir dengan rapih dan dengan dana yang banyak, "kelompok penekan" internasional membuat apa yang disebutnya sebagai "arti tambahan" untuk kata "Yahudi" di samping Agama juga Bangsa yang disajikan kepada umat manusia yang berbahasa Inggris di dunia. Ini merupakan sebuah penyajian yang keliru yang dipersembahkan kepada dunia dengan sengaja oleh "kelompok penekan - pressure group" yang terorganisir dengan rapih dan dana yang tak terbatas untuk menipu atau membohongi orang-orang Kristen (termasuk umat Islam-pent - Fakta adalah Fakta - Facts Are Facts, oleh Benjamin H. Freedman, pp. 15-20 - ( Lihat :Willie Martin )Jadi kosa-kata Yahudi yang diberi makna agama dan bangsa adalah merupakan buah konspirasi untuk menyesatkan manusia pada umumnya, khususnya umat Islam agar tidak memahami dengan benar maksud dan tujuan daripada firman Allah Subhanahu wa Ta'ala mengenai Yahudi dan yang terkait dengannya, sehingga analisa dan solusi apapum yang dibuat dengan mendasarkan kepada sumber seperti ini (konspirasi), maka hasilnya semata-mata hanya untuk kepentingan si pemberi informasi. Bila dicermati masa terjadinya pemberian dua makna terhadap kata Yahudi sebagai bangsa dan agama yaitu pada abad ke-18, maka kami yakin bahwa si kelompok penekan yang dimaksud oleh Benjamin Fredman adalah kelompok Perkumpulan Rahasia Illuminati yang didirikan tanggal 1 Mei tahun 1776 oleh Adam Weishaupt bersama-sama dengan Rothschild dan Jacob Frank di Bavaria, Frankfurt, Jerman sekarang yang salah satu agendanya adalah merusak ajaran Kristen dan Islam dengan mengirimkan para intelnya untuk menyusup dan merusak dari dalam. (Lihat: Barry Chamish ) Ketiganya berasal dari suku bangsa Khazar yang mengaku saebagai bangsa dan beragama Yahudi alias Yahudi Gadungan yang menurut al-Qur’an adalah bangsa Ya’juj wa Ma’juj atau Gog and Magog dalam bahasa Inggris.Jika kita merujuk kepada nash al-Quran dan al-Hadits kata Yahudy dan Yahud ini menunjuk kepada orang yang memeluk agama Yahudi dalam bahasa Indonesia, sebagaimana ditegaskan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam firmanNya sbb:وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُوْدُ وَلَا النَصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللهِ هُوَ الهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِيْ جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللهِ مِنْ وِلِيٍّ وَلَا نَصِيْر“Orang-orang (yang beragama) Yahudi dan (beragama) Nashrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti millah mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu“. (QS Al-Baqarah 2:120)Dalam ayat tersebut terdapat kata millah yang mencakup ad-dien dan syari’at [6]. Ini menunjukkan bahwa al-Yahud dan an-Nasharaa dalam ayat ini menunjuk kepada sekumpulan orang yang memiliki millah, yaitu mereka yang meyakini din dan menjalankan syari’atnya (mereka adalah Bani Israil). Millah tersebut adalah millah Yahudi dan Nashrani (yahudiyyah dan nashraniyyah dalam bahasa Arab). Millah dimaksud juga ditujukan khusus kepada Bani Israil yang beragama Yahudi dan Nashrani yang sudah menyimpang dari kebenaran.Sementara kata Huud [an], merupakan jama’ dari kata haaid ( (هاءد(orang yang bertaubat) maksudnya merujuk kepada yahud jama’ dari yahudy [7], maka yang dimaksud dengan huud[an] adalah orang-orang yang beragama Yahudi (telah dijelaskan di atas).Maka kesimpulannya adalah bahwa kata Yahudi dalam bahasa Indonesia dapat dipahami sebagai millah bukan sebagai bangsa.Demikian juga Yahudi tidak ada keterkaitannya dengan nabi Ibrahim as, baik secara ajaran maupun secara genealogis meskipun nabi Ya’kub as seorang cucu nabi Ibrahim as dari jalur nabi Ishaq as, karena Yahudi merupakan sebuah agama yang dianut oleh Bani Israil dan suku bangsa ini baru ada setelah kenabian Ya’kub as dilanjutkan terus sampai kepada nabi Musa as, dimana pada masa kenabian Musa as, Allah Subhanahu wa Ta'ala membagi Bani Israil menjadi 12 suku yang masing-masing suku berjumlah besar (QS al-‘Araf 7:160).Allah Subhanahu wa Ta'ala menegaskan bahwa:“Hai Ahli Kitab, (agama Yahudi dan Nashrani) mengapa kamu bantah-membantah tentang hal Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak berpikir?. Beginilah kamu, kamu ini (sewajarnya) bantah membantah tentang hal yang kamu ketahui, maka kenapa kamu bantah-membantah tentang hal yang tidak kamu ketahui?; Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. Ibrahim bukan seorang (yang beragama) Yahudi dan bukan (pula) seorang (yang beragama) Nashrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik." (QS al-Imran 3: 65-67).Sebagai analogi, kita bersama mafhum bahwa manusia pertama yang diciptakan Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah Adam as dan kita sebagai manusia merupakan keturunan anak-cucu nabi Adam as, namun sebagai suku bangsa, Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan batasan bahwa bangsa-bangsa yang ada di dunia dewasa ini berasal dari nanak-cucu keturunan nabi Nuh as (QS ash-Shaffat 37:75-77).Jadi anak-cucu nabi Ya’kub as meneruskan keturunannya menjadi 12 suku Bani Israil sampai kepada nabi Isa as bukan berasal dari anaknya yang bernama Yehudza menurut referensi Islam, akan tetapi Allah Subhanahu wa Ta'ala sendiri yang membaginya. Referensi yang menyebutkan ke-12 suku Bani Israel berasal dari Yehuda oleh mayoritas umat manusia merujuk kepada Kitab Perjanjian Lama yang dimuat dalam Kejadian (35-22b) sbb:"Adapun anak-anak lelaki Yakub dua belas orang jumlahnya. 35:23 Anak-anak Lea ialah Ruben, anak sulung Yakub, kemudian Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar dan Zebulon. 35:24 Anak-anak Rahel ialah Yusuf dan Benyamin. 35:25 Dan anak-anak Bilha, budak perempuan Rahel ialah Dan serta Naftali. 35:26 Dan anak-anak Zilpa, budak perempuan Lea ialah Gad dan Asyer. Itulah anak-anak lelaki Yakub, yang dilahirkan baginya di Padan-Aram."Oleh karena itu menurut kami dasar hujjah yang shahih untuk umat Islam mengenai Yahudi adalah al-Qur’an, bukan kitab Perjanjian Lama. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:”Janganlah kalian membenarkan ahlul kitab dan jangan pula mendustakannya, dan katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan pada kami….” (HR. Al-Bukhari dalam Shahih-nya no. 4485).Ahlul Kitab yang dimaksud di dalam hadits di atas adalah Bani Israil yang beragama Yahudi dan Nashrani.Dalam litelatur Islam khususnya bilamana kita merujuk kepada al-Qur’an dan al-Hadits shahih, istilah atau kata Yahudi tidaklah menjadi masalah karena hanya merujuk kepada millah, yaitu syari’at dan ad-din Yahudi sebagaimana ditegaskan dalam QS al-Baqarah 2:120. Namun menjadi masalah ketika umat Islam mengambil rujukan dari referensi di luar Islam, dalam hal ini Barat yang notabene phobi terhadap Islam, maka wajarlah terjadi kebingungan dan kekeliruan dalam menghadapi berbagai persoalan yang ada kaitannya dengan Yahudi, sehingga secara sadar atau tidak lebih sering menguntungkan pihak-pihak yang memang sengaja mengambil keuntungan dari masalah ini. Sebenarnya tidak semua orang yang beragama Yahudi jahat sebagaimana tidak semua orang yang beragama Islam baik. Jadi kesimpulannya Yahudi itu sebuah agama, bukan bangsa dan agama, bangsanya adalah Bani Israil. Wallahu’alam.Monoteistik*) Milik Yahudi KabbalahBerarti "kesatuan tuhan", yaitu hendaklah bangsa Yahudi bertujuan dengan Tuhannya masing-masing dalam sebuah gerak yang sama. Maka wahai orang-orang Atheis dan yang membebaskan dirinya dari kekangan agama yang ada di kalangan bangsa Yahudi, hendaklah kalian tetap bertuhan dengan tuhan-tuhanmu. Bukanlah alampun merupakan tuhanmu. Juga bukankah kudrat ( kekuatan ) alampun merupakan tuhanmu juga?. Jika kalian berlainan agama, berlainan kepercayaan, atau berlainan keyakinan, maka hendaklah kalian tetap bersatu-padu. Sebab, Gunung Zion telah menanti kalian. Selain itu wahai Yahudi seluruh dunia, hendaklah kalian memiliki perasaan tenggang rasa dan saling hormat menghormati antara satu dengan lainnya.Demokrasi*)Artinya adalah dengan cahaya Talmud dan Masyna serta segala ucapan imam-imam agung (bangsa Yahudi), telah diundang-undangkan ketentuan tentang demokrasi ini, yaitu: "Bermusyawaralah dan rapatlah serta bertetapkanlah terhadap pilihan yang berasal dari suara terbanyak. Sebab, suara terbanyak itu adalah suara Tuhan".Nasionalisme-Kebangsaan*)Artinya berbangsa satu Yahudi, berbahasa Yahudi, dan bertanah air satu Yahudi Raya (impian mewujudkan Israel raya).Humanisme*)Artinya adalah belakulah kemanusiaan yang adil dan beradab. Janganlah kalian meniru bangsa Babilonia yang dahulu telah mengusir kalian. Tetapi bagi bangsa di luar kalian dan yang hendak membinasakan kalian, dan ingatlah bahwa kalian adalah bangsa yang besar serta bila mendesak, maka berlakulah seperti anjuran YANG ADA PADA Syer Talmud, seperi nyanyian Qaballa :"Taklukkanlah mereka. Binasakanlah mereka. Sebab, mereka akan mengambil hakmu. Ingatlah bahwa kalian adalah setinggi-tingginya bangsa, bak menara yang menjulang tinggi""Gunakanlah hatimu ketika menghadapi saudaramu. Sebab, mereka adalah keturunan Ya'qub yang merupakan keturunan Israel. Buanglah hatimu ketika menghadapi lawanmu. Sebab, mereka itu bukanlah saudaramu. Mereka adalah kambing-kambing perahmu. Harta mereka adalah hartamu juga (rampaslah). Rumah mereka adalah rumahmu (rebutlah dengan paksa). Juga, tanah mereka adalah tanahmu (kuasailah)" (Tipudaya Freemasonry di ASEAN)Imam Mahdi*)Bila kita kritisi, Imam Mahdi dalam perspektif rasional tampak sulit diterima sebagai ajaran dari Nabi, dan hal itu sendiri tidak terdapat di dalam al-Quran maupun di dalam kitab Sahih Bukhari dan Sahih Muslim. Memang, jika orang membaca hadits-hadits Mahdiyyah hanya sepintas dan hanya beberapa buah hadits saja yang ditelaahnya, tanpa mau membandingkan secara jeli dengan hadits-hadits Mahdiyyah lainnya yang penuh kontroversial, tentunya dia akan menerimanya dan mempercayainya sebagai sesuatu yang benar-benar datang dari Nabi. Akan tetapi, jika dia mempelajarinya dengan sikap kritis serta menghubungkannya dengan sejarah ummat Islam secara obyektif, maka dia tidak akan menerima begitu saja pernyataan-pernyataan hadits Mahdiyyah yang bertentangan dengan penalaran akal sehat.Berikut kami kutipkan beberapa pendapat mengenai hadits-hadits mengenai Mahdiyyah dari buku berjudul "Faham Mahdi Syi'ah dan Ahmadiyah dalam Perspektif" oleh: Drs. Muslih Fathoni, M.A. Selengkapnya dapat diakses di:http://www.akhirzaman.info/islam/imam-mahdi dan Imam Mahdi adalah Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa SallamPertama, pendapat Syaikh Muhammad Darwisy, yang mengatakan dalam bukunya Asna'ul-Matalib:"Hadits-hadits Mahdiyyah semuanya adalah lemah, tidak ada yang dapat dijadikan pegangan, dan seorang tidak boleh terkecoh oleh orang yang (berusaha) mengumpulkannya dalam berbagai karyanya."Kedua, pendapat Sayyid Ahmad, seorang ahli hadits, dalam bukunya Ibrazul-Wahmil-Ma'mun, terutama mengenai hadits Mahdiyyah yang dipegangi oleh golongan Ahmadiyah:"Sungguh hadits Mahdiyyah ini, bukanlah hadits da'if (lemah) sebagai yang dikatakan oleh si pengeritik hadits (Ibn Khaldun) dan sekalipun (pengeritik) lain mengatakan yang demikian itu, bahkan hadits itu batal, palsu dan dibuat-buat, tidak ada dasarnya hadits itu dari ucapan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa sallam., juga bukan ucapan Anas Ibn Malik, ataupun ucapan Hasan al-Basri."Ketiga, pendapat Muhammad Farid Wajdi dalam karya besarnya, Da'iratul-Ma'arif al-Qarnil-'Isyrin, menyatakan:
"Maka sesungguhnya di dalam hadits-hadits Mahdiyyah itu, tergolong (pernyataan) yang keterlaluan, dan merupakan pukulan keras bagi sejarah, serta sangat berlebih-lebihan, tidak memahami pelbagai persoalan manusia, dan jauh dari sunnatullah (hukum-hukum Allah yang telah ditetapkan untuk semua ciptaanNya), yang dikenal oleh manusia. Pada mulanya pembaca tidak merasa, bahwa hadits-hadits Mahdiyyah itu adalah hadits-hadits palsu yang sengaja dibuat oleh tokoh-tokoh yang sesat, atau oleh para pendukung ('Ali) untuk sebagian ahli propagandisnya yang menuntut kekhilafahan di Arabia atau di Magrib (Afrika)."
Selain itu, Ahmad Amin juga berpendapat, bahwa hadits-hadits Mahdiyyah itu merupakan hadits yang mengandung cerita bohong, sebab dalam kisah kehidupan al-Mahdi telah dipenuhi dengan cerita yang aneh-aneh dan kabar gaib tentang peristiwa zamannya. Disamping itu, terdapat juga apa yang disebut al-Jafr yaitu ilmu ramalan yang ditulis pada kulit lembu, tentang apa yang akan dialami oleh Ahlul-Bait, dan menurut kaum Syi'ah, ramalan tersebut diriwayatkan dari Ja'far as-Sadiq. Berita-berita aneh semacam itu, banyak juga terdapat dalam kitab yang disebut kitab al-Malahim yang dimiliki oleh sebagian ummat Islam. Anehnya berita-berita semacam itu oleh pengarangnya dijadikan sebagai hadits, dan menghubungkannya dengan Rasulullah. Sebagian lagi dihubungkan dengan Ahlul-Bait. Dan sebagian yang lain menghubungkannya dengan Ka'ab al-Akbar dan Wahb ibn Munabbah.
Demikianlah pendapat sementara para sarjana Muslim. Tampaknya mereka meneliti dan melihat dengan jeli hadits-hadits Mahdiyyah itu, tidak hanya dari aspek 'ulumul-hadits atau ilmuilmu hadits, akan tetapi juga menghubungkannya dengan aspek-aspek sejarah yang obyektif, terutama sejarah ummat Islam itu sendiri. Dengan cara seperti ini, seorang akan lebih selamat dan tidak mudah terjebak ke dalam paham-paham yang keliru dan sesat. Hadits-hadits Mahdiyyah yang kontroversial itu, rupanya merupakan akibat dari terjadinya persaingan ketat antara kelompok-kelompok Muslim yang sedang berselisih pada saat itu untuk merebut pengaruh yang lebih luas di bidang politik. Kecenderungan politik yang didasari dengan paham agama, tampaknya mendorong terciptanya paham keagamaan yang bermacam-macam Di saat seperti itulah masing-masing pihak membuat hadits-hadits palsu tentang al-Mahdi dengan berbagai versinya.
Disamping itu mengenai kedatangan Imam Mahdi juga di klaim oleh berbagai keyakinan agama dengan nama yang berbeda satu dengan yang lainnya al sbb:
Agama Yahudi mazhab ortodoks percaya bahwa akan lahir Imam Mahdi dari kalangan mereka. Mereka percaya Imam Mahdi ini akan lahir dengan segala macam keramat dan kelebihan, akan mengembalikan mereka ke tanah tumpah asal mereka, Baitulmaqdis, Bukit Tursina dan Palestin. Mereka ini dipanggil golongan Messianic yaitu golongan yang percaya akan tibanya sang juruselamat. Perkataan Messianic itu sendiri datang dari kata Messiah, yaitu orang yang digelar 'Imam Mahdi' (menurut ajaran agama mereka).
Orang Kristen juga sangat yakin dengan konsep Imam Mahdi ini, yang kononnya akan lahir dari kalangan penganut agama mereka pula. Dan konsep kepercayaan ini lebih bersifat literal (dari mulut ke mulut) dan bukan merupakan satu kepercayaan yang diwajibkan mempercayainya. Apa yang jelas, Imam Mahdi yang dimaksudkan itu sebenarnya adalah Nabi Isa As sendiri. Hasilnya, sebagian besar saja yang percaya, sedangkan sebagian yang lain tidak menyatakan kepercayaan mereka atau sama sekali tidak percaya.
Agama Hindu juga sangat yakin dengan kedatangan seorang Mahdi yang akan mengembangkan ajaran agama Hindunya ke seluruh dunia, pada akhir zaman kelak. Disebutkan gelarannya Mansur atau Maha Shiva atau nama sebenarnya Mahmat atau Ahmad. Selain itu ada beberapa nama lagi yang diberikan kepadanya, sebagai menunjukkan ketinggian kemuliaannya dan besar kedudukannya.
Penganut agama Buddha juga yakin dengan kedatangan Mahdi yang akan membersihkan dunia ini dari kekejaman, dan Mahdi itu dibekalkan dengan segala macam kuasa hebat dan ilmu sakti (keramat menurut Islam). Mahdi yang dimaksudkan itu disebut sebagai Shammaraja (Raja yang Sangat Adil). Nama sebenar dan tempat lahir Mahdi itu tidak dinyatakan dengan jelas. Tetapi mereka percaya, atas perkabaran para sami mereka, zaman sekarang ini adalah zaman untuk Shammaraja itu memunculkan dirinya dan menyelamatkan dunia ini.
Orang-orang Majusi aliran Mazda, yang menganut ajaran ciptaan Zarathustra (Zoroaster) yaitu golongan penyembah api suci, yang jumlahnya hari ini kira-kira setengah juta orang di Iran dan beberapa ribu lagi di India, juga yakin dengan konsep Imam Mahdi. Ajaran mereka menyatakan bahwa tiga orang penyelamat besar akan muncul, dimulai oleh Aushedar dan diikuti pula oleh Aushedar-mah. Yang terakhir keluar ialah seorang lelaki perkasa bernama Saoshyant / Shayoshant, yang berasal dari anak cucu Zoroaster, yang akan muncul dan memusnahkan Ahriman, kuasa jahat, sekali gus membersihkan dunia ini daripada kegelapan dan kesengsaraan. Dia memerintah dunia dengan adil dan saksama selama seribu tahun, mendirikan kerajaan Ahura Mazda yang sepenuhnya. Mereka tidak menyebutnya dengan sebutan Mahdi tetapi maksudnya sama dengan Mahdi bagi umat Islam. Dan dari ajaran Mazda inilah orang-orang Syiah menyerapkan konsep Imam Mahdi mereka, karena meyakini Imam Mahdi Syiah itu akan memerintah dunia ini selama seribu tahun.
Menurut kami Imam Mahdi dalam Islam sebenarnya merupakan sebuah Monomyth, dia tidak akan pernah muncul atau datang. Istilah Monomyth (sering disebut sebagai pahlawan perjalanan) seperti yang digunakan dalam bidang mitologi komparatif, mengacu pada pola dasar yang konon ditemukan di banyak cerita di seluruh dunia, sebagai contoh dalam masyarakat Jawa ada tokoh supernatural yang ditunggu-tunggu seperti Imam Mahdi yaitu Satria Piningit atau di Jawa Barat mananya yang dikenal di masyarakat adalah Ratu Adil. Monomityth ini didistribusikan secara luas polanya, sebagaimana digambarkan oleh Joseph Campbell dalam bukunya The Hero With Thousand Faces, download di sini).
Nabi Isa dan Dajjal*)
Nabi Isa a.s. telah diwafatkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala sesuai dengan Sunnatullah yang tidak mungkin akan berubah selama-lamanya (al-Ahzab 33:62). Nabi Isa telah wafat dan diangkat derajatnya oleh Allah. Dan tentang wafatnya Nabi Isa, sesuai pula dengan Sunatullah bahwa segala benda yang bernyawa pasti akan menemui kematian.
Al Qur'an tidak pernah menyebutkan secara jelas dan muhkamat3 maupun mutasyabihat,4 apakah Nabi Isa masih hidup dan apakah sampai saat ini masih berada di langit? Lalu apakah setelah itu, ia akan turun kembali ke bumi untuk membasmi Dajjal. Padahal, tidak ada satu kata pun di dalam Al-Qur'an yang menyebut nama Dajjal. Dengan demikian, hal ini memperkuat argumentasi bahwa Nabi Isa telah wafat, dan tidak akan turun ke bumi dan tidak akan membunuh Dajjal.
Kiamat akan segera tiba setelah turunnya Nabi Isa yang akan memberantas Dajjal, kemudian mempersatukan umat manusia serta menjadikan semuanya beragama Islam dan menjadi imam shalat, tentunya berita ini merupakan berita besar yang mustahil luput dari uraian Al-Qur'an.
Mengingat turunnya Nabi Isa dan datangnya Dajjal tidak disebutkan di dalam Al-Qur'an, maka tidak menyebabkan berdosa apabila kita tidak mengimaninya. Lagi pula, rukun Iman yang telah diakui seluruh ulama sejak dahulu tidak mencantumkan hal ini.
Hadits-Hadits tentang Nabi Isa a.s. dan Dajal
Argumentasi yang berdasarkan pada Al-Qur'an mengatakan bahwa Nabi Isa telah wafat dan tidak akan turun lagi ke bumi untuk memberantas Dajjal. Tentu hal itu tidak berdasarkan dalil hadits, walupun hadits tersebut diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, dan yang lainnya.
Bagi mereka yang menyangkal hadits tersebut didasarkan bahwa berita-berita yang diriwayatkannya bertentangan satu sama lain, karena mereka mendasari itu terhadap alasan-alasan berikut :
Dalam hadits yang diriwayatkan Muslim dari Abdullah bin Amru bin Ash disebutkan, "...kemudian Isa Almasih itu, menetap bersama manusia tujuh tahun lamanya..."
Dalam hadits yang diriwayatkan Muslim, Abu Daud, al-Hakim, dan Ahmad bin Hanbal dari Abu Hurairah r a. menyebutkan, "...Isa menetap di bumi empat puluh tahun lamanya, kemudian ia pun wafat, maka kaum muslimin menyembahyangkannya ..."
Menurut Joesoef Souyb salah satu hadits yang meriwayatkan kedatangan Dajjal diterima melalui Ka'ab al-Ahbar yang mengatakan, "Aku akan mengirimmu kelak menghadapi Dajjal si Juling, dan engkau akan membunuhnya, lalu hidup di bumi sehabis itu selama dua puluh empat tahun dan Aku akan mematikanmu, seperti halnya orang yang hidup."
Penulisan hadits dengan isi pernyataan yang berbeda satu sama lainnya dan diceritakan melalui satu orang saja (hadits ahad) menyebabkan kedudukan hadits tersebut tidak termasuk mutawatir (hadits yang diriwayatkan oleh beberapa perawi). Di samping itu, sangat besar kemungkinannya adanya kesengajaan penyusupan dongeng atau kisah-kisah, seperti dituliskan dalam kitab Injil Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (Wahyu 19: 11-21, Wahyu 20: 4-6).
Perlu diingat bahwa dalam teologi dan liturgi (ketuhanan dan tata cara agama) Yahudi dan Nashrani sangat kental akan kepercayaan Mesiah dan Adventisme (harapan atau keyakinan akan turunnya Yesus ke bumi) untuk membasmi segala roh jahat dan mengajak umat manusia hanya percaya kepada Kristus (selengkapnya lihat di sini)Iblis/jin kafir/Lucifer*)Menurut kami, Lucifer adalah setan imaginer dalam konsep pemikiran Yahudi, Kristen, Theosofi, Freemasonry, Illuminati dll. Dalam Yahudi, Theosofi, Freemasonry dan Illuminati diyakini sebagai tuhannya, sedangkan dalam Kristen dipercayai sebagai malaikat yang terusir. Mengapa dikatakan imaginer karena seharusnya konsep pemikirannya harus sama persis dengan ajaran Islam mengenai asal-usul setan yamg termasuk golongan Jin ini, yaitu Iblis (QS al-Kahfi 18:50 dan QS al-'Araf 7:11-18) ketika kita meyakini bahwa baik agama Yahudi maupun agama Nashrani (lebih sering dirancukan dengan agama Kristen) serta Islam, dimana ketiganya merupakan agama samawi. Dalam Islam tidak mengenal konsep malaikat yang terusir, karena para malaikat sebagai hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak pernah membangkang dan mereka takut untuk menentang Allah Subhanahu wa Ta'ala. (QS ar-Ra'd 13:13, QS at-Tahrim 66:6). Dan yang menjadi musuh kita hari ini adalah setan-setan dari jenis manusia dan jin yang real bukan imaginer sebagaimana dijelaskan Allah Subhanahu wa Ta'ala sbb:"Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan." (QS al-An'am 6:112)Maka berhati-hatilah dalam menggunakan istilah karena apapun yang kita lakukan, baik menganalisanya maupun membuat solusi, maka hasilnya akan dikembalikan kepada si pemberi istilah dan akan menguntungkan mereka.QS al-Baqarah 2:102:Menurut hemat kami penerjemahan tersebut di atas membutuhkan telaahan lebih lanjut, khususnya kalimat "Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya" atas beberapa pertimbangan :Dalam tafsir al-Qurtubi dikatakan : Aj-juzaj berkata: inilah pendapat mayoritas ahli bahasa dan ahli analisa: bahwa Harut dan Marut itu mengajarkan kepada Manusia larangan (mempraktekan sihir), sehingga keduanya berkata kepada mereka: janganlah kalian melakukan anu! Janganlah kalian menyihir dengan anu diantara seseorang dan pasangan hidupnya! Sesuatu yang diturunkan kepada mereka berdua, hingga seolah-olah (diaktakan kepada mereka berdua): katakanlah kepada manusia olehkalian berdua: Jangan melakukkan anu!, dengan demikian lafadz يُعَلِّمَانِ mengandung makna يُعْلِمَانِ (memberitahukan) sebagaiman Allah berfirman : وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي ادَمَ "dan sesungguhnya kami telah muliakan bani Adam" (al-Isra : 17:70), yakni kami telah memuliakan.Oleh karena itu dapat kita simpulakan bahwa Ayat ini berisi bantahan bahwa Sulaiman telah mengerjakan sihir, akan tetapi setanlah yang kafir dan mengajarkan sihir itu. Mereka (setan-setan) mengajarkan sihir yang sebenarnya dilarang oleh kedua malaikat yang diturunkan ke bumi bernama Harut dan Marut. Wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar